Thursday 28 April 2011

TEROPONG

Teropong adalah alat optik yang digunakan untuk melihat benda-benda yang sangat jauh agar tampak lebih dekat dan jelas.
1. Teropong Bintang


Teropong bintang atau teropong astronomi merupakan alat untuk mengamati bintang, planet atau benda-benda angkasa. Teropong bintang terdiri dari dua buah lensa cembung yaitu lensa objektif dengan ukuran lebih besar daripada lensa okuler. Jarak fokus lensa objektif jauh lebih besar nilainya dibandingkan jarak titik fokus lensa okulernya.

Pembentukan bayangan teropong bintang seperti pada Gambar di atas. Benda – benda yang diamati misalnya (bintang, Bulan, dan sebagainya) letaknya sangat jauh sehingga sinar-sinar sejajar menuju ke lensa objektif. Dua kumpulan sinar-sinar sejajar yang berasal dati bagian atas bintang (T) dan bagian bawah bintang (B) membentuk bayangan nyata dan terbalik B1T1 di bidang fokus lensa objektif. Selanjutnya B1T1 dilihat oleh lensa okuler sebagai benda.
Pengamatan bintang-bintang di langit berlangsung berjam-jam. Agar mata tidak lelah, maka pengamatan dilakukan dengan mata tidak berakomodasi. Agar ini tercapai, bayangan lensa objektif harus diletakkan di titik fokus lensa okuler. Ini berarti titik fokus objektif berimpit dengan titik fokus lensa okuler. Dengan demikian, panjang teropong (atau jarak antara kedua lensa) d adalah


Tanpa teropong, mata akan melihat dengan ukuran angular α, dan dengan teropong, mata akan melihat dengan ukuran angular β, sehingga perbesaran angular teropong bintang adalah
2. Teropong Bumi
Teropong Bumi menggunakan lensa cembung ketiga yang disisipkan diantara lensa objektif dan lensa okuler untuk menghasilkan bayangan akhir yang tegak terhadap arah benda semula. Di sini lensa cembung ketiga hanya berfungsi membalik bayangan dan tidak memperbesar bayangan. Oleh karena, lensa cembung ketiga ini kita sebut lensa pembalik.
Dengan disisipkannya lensa pembalik yang memiliki jarak fokus fp, maka teropong bertambah panjang. Jadi, panjang teropong bumi adalah

Diagram sinar teropong Bumi ditunjukkan pada Gambar di atas . Benda yang diamati lensa objektif dianggap cukup jauh sehingga sinar–sinar yang datang ke fokus objektif sejajar. Sinar sejajar ini membentuk bayangan terbalik I1 tepat di titik fokus objektif Fob. Bayangan terbalik I1 jatuh tepat di 2Fp lensa pembalik, sehingga oleh lensa pembalik dihasilkan bayangan I2 yang sama besar dan terbalik terhadap I1. Untuk mata tidak berakomodasi, I2 harus diletakkan di titik fokus lensa okuler Fok. Tampak bayangan akhir yang dibentuk lensa okuler tegak terhadap arah benda semula.

3. Teropong Panggung
Untuk memperpendek teropong Bumi, pembalikan bayangan dapat dilakukan dengan lensa cekung sebagai lensa okuler. Susunan lensa semacam ini disebut teropong panggung atau teropong Galileo, sesuai nama penemunya.


Diagram sinar teropong panggung ditunjukkan pada Gambar di atas. Sinar-sinar sejajar yang datang ke lensa objektif membentuk bayangan X, tepat di titik fokus objektif. Bayangan X merupakan benda maya bagi lensa okuler. Akhirnya, sinar-sinar sejajar keluar dari lensa okuler menuju ke mata menghasilkan bayangan tegak di titik tak berhingga. Akibatnya, mata tidak cepat lelah.
Panjang teropong panggung atau jarak lensa objektif dan lensa okuler, d adalah


Dan perbesaran sudut teropong panggung adalah



0 comments:

Post a Comment