Thursday 28 April 2011

Mata

A. Bagian – Bagian Mata

    Diagram mata manusia ditunjukkan pada gambar berikut



    1) Kornea yaitu bagian depan mata yang memiliki lengkung lebih tajam dan dilapisi selaput bening
    2) Aqueous humor yaitu cairan di belakang kornea yang berfungsi membiaskan cahaya yang masuk ke dalam mata.
    3) Lensa mata atau lensa kristalin yaitu bagian mata yang berfungsi mengatur pembiasan yang disebabkan oleh cairan di depan lensa. Lensa mata merupakan lensa cembung.
    4) Iris yaitu selaput di depan lensa mata yang membentuk celah lingkaran dan berfungsi member warna pada mata.
    5) Pupil yaitu celah lingkaran yang dibentuk oleh iris dan berfungsi mengatur intensitas cahaya yang mengenai mata.
    6) Retina atau selaput jala yaitu bagian yang berfungsi sebagai layar untuk menangkap bayangan nyata, terbalik dan diperkecil yang dibentuk oleh lensa mata.
    7) Bintik kuning yaitu bagian pada retina yang sangat peka terhadap cahaya. Agar bayangan terlihat jelas, bayangan harus terbentuk di retina tepat di bintik kuning.
    8) Saraf optik yaitu saraf yang menghubungkan bintik kuning dengan otak sehingga sinyal-sinyal bayangan dari bintik kuning sampai ke otak dan otaklah ynag menerjemahkan sehingga bayangan benda menjadi tegak, tidak terbalik seperti yang ditangkap oleh retina.


    B. Daya Akomodasi Mata



      Mata memiliki jarak bayangan tetap, ini karena jarak antara lensa dan retina sebagai layar adalah tetap. Karena itu, satu-satunya cara agar benda-benda dengan jarak berbeda di depan lensa dapat difokuskan di retina (menghasilkan bayangan tajam di retina), maka jarak fokus lensa harus bisa di atur. Dalam pemfokusan, pengaturan jarak fokus lensa dilakukan oleh otot siliar. Ketika mata melihat benda yang sangat jauh, otot siliar mengendor penuh (relaks), sehingga lensa mata paling pipih. Ini berarti, jarak fokus paling panjang. Dalam kondisi ini mata disebut tidak berakomodasi dan sinar-sinar yang berasal dari benda membentuk bayangan tajam pada retina.
      Ketika benda bergerak lebih mendekat ke mata, otot siliar secara otomatis menegang sehingga lensa mata lebih cembung. Ini berarti jarak fokus lebih pendek, dan membuat bayangan tajam kembali pada retina. Proses dimana lensa mengubah jarak fokusnya (membuat lensa mata lebih cembung atau lebih pipih) untuk keperluan memfokuskan benda – benda pada berbagai jarak disebut daya akomodasi mata.



      C. Titik Dekat dan Titik Jauh Mata


        Mata dapat melihat dengan jelas jika letak benda berada dalam jangkauan penglihatan, yaitu diantara titik dekat mata (punctum proximum) dan titik jauh mata (punctum remotum). Ketika anda memegang buku ini terlalu dekat ke mata anda, huruf-huruf dalam buku menjadi kabur karena lensa tidak dapat lagi mengatur jarak fokus untuk memfokuskan buku. Titik paling dekat ke mata di mana suatu benda dapat diletakkan dan masih menghasilkan suatu bayangan tajam pada retina ketika mata berakomodasi maksimum (otot siliar menegang penuh) di sebut titik dekat mata.
        Titik jauh mata adalah lokasi paling jauh benda dimana mata yang relaks (mata tidak berakomodasi) dapat memfokuskan benda. Seseorang dengan mata normal dapat melihat benda-benda sangat jauh, seperti planet dan bintang-bintang , dan dengan demikian memiliki titik jauh pada jarak tak berhngga.



        D. Cacat Mata dan Cara Menanggulanginya


          Ada kemungkinan terjadi ketidaknormalan pada mata, disebut cacat mata atau aberasi. Cacat mata dapat di atasi dengan memakai kacamata, lensa kotak, atau melalui suatu operasi.
          Mata normal (emetropi) memiliki titik dekat 25 cm dan titik jauh tak berhingga. Jadi mata normal dapat melihat benda dengan jelas pada jarak paling 25 cm dan paling jauh tak berhingga tanpa bantuan kacamata.
          1. Rabun Jauh (Miopi)

          Rabun jauh atau terang-dekat memiliki titik dekat lebih kecil daripda 25 cm dan titik jauh pada jarak tertentu. Orang yang menderita rabun jauh dapat melihat dengan jelas pada jarak 25 cm, tetapi tidak dapat melihat benda-benda jauh dengan dengan jelas. Keadaan ini terjadi karena lensa mata tidak dapat pipih sebagaimana mestinya sehingga bayangan benda yang sangat jauh terbentuk di depan retina.

          Cacat mata miopi dapat diatasi dengan menggunakan kacamata lensa cekung. Lensa cekung akan memancarkan cahaya sebelum cahaya masuk ke mata sehingga bayangan jatuh tepat pada retina.
          2. Rabun Dekat (Hipermiopi)
          Rabun dekat atau terang-jauh memiliki titik dekat lebih besar daripada 25 cm dan titik jauh pada jarak tak berhingga. Oleh Karena itu, mata rabun dekat dapat melihat dengan jelas benda-benda dekat dengan jelas. Keadaan ini terjadi karena lensa mata tidak dapat menjadi cembung sebagaimana mestinya sehingga bayangan benda yang dekat terbentuk di belakang retina tepat pada retina.
          Cacat mata hipermetropi di atasi dengan menggunakan kacamata lensa cembung akan menguncupkan cahaya sebelum cahaya masuk ke mata, sehingga bayangan jatuh tepat pada retina.
          3. Mata Tua (Presbiopi)
          Pada penderita ini, daya akomodasi berkurang akibat bertambahnya usia. Oleh karena itu, letak titik dekat maupun titik jauh mata telah bergeser. Jadi, mata tua (presbiopi) adalah cacat mata akibat berkurangnya daya akomodasi pada usia lanjut. Titik dekat presbiopi lebih besar dari 25 cm dan titik jauh presbiopi berada pada jarak tertentu. Oleh karena itu, penderita presbiopi tidak dapat melihat benda jauh dengan jelas dan juga tidak dapat membaca pada jarak baca normal.
          Mata presbiopi ditolong dengan kacamata berlensa rangkap, untuk melihat jauh dan untuk membaca. Jenis kacamata yang berfungsi rangkap ini disebut kacamata bifocal.
          4. Astigmatisma
          Cacat mata astigmatisma disebabkan oleh kornea mata yang tidak berbentuk sferik (irisan bola), melainkan lebih melengkung pada satu bidang daripada bidang lainnya (bidang silinder). Akibatnya, benda titik difokuskan sebagai garis pendek. Suatu lensa silindris memfokuskan sebuah titik menjadi suatu garis yang sejajar dengan sumbunya. Mata astigmatisma juga memfokuskan sinar- sinar pada bidang vertical lebih pendek daripada sinar-sinar pada bidang horizontal.
          Cacat mata astigmatisma dikoreksi dengan kacamata silindris. Untuk mengetahui apakah seseorang astigmatisma atau tidak, dilakukan pengujian dengan memperlihatkan suatu pola dan orang tersebut diminta melihatnya secara seksama dengan satu mata (bola mata lain ditutup). Penderita astigmatisma melihat garis-garis yang difokuskan secara tajam tampil gelap, sedangkan garis-garis yang dipencarkan tampil kelabu (abu-abu).
          5. Katarak dan Glukoma
          Cacat mata juga dapat disebabkan oleh penyakit. Seseorang yang berumur panjang sutu waktu hidupnya akan mengalami pembentukan katarak, yang membuat lensa matanya secara parsial atau secara tota (tak tembus cahaya. Pengobatan umum untuk katarak adalah operasi pembersihan lensa. Penyakit lainnya disebut glaucoma, yang disebabkan oleh peningkatan abnormal pada tekanan fluida dalam mata. Peningkatan tekanan ini dapat menyebabkan pengurangan suplai darah ke retina, yang akhirnya dapat mengarah kepada kebutaan. Jika gejala penyakit ini ditemukan lebih dini, penyakit ini bisa ditanggulangi dengan obat atau pembedahan.

          0 comments:

          Post a Comment